Gaya hidup hemat hampir pasti adalah tantangan yang paling sulit untuk kita jalankan. Biasanya ada saja alasan-alasan naif yang kita buat untuk say no to hidup hemat, misalnya oh..penghasilan saya terlalu kurang, gimana mau hemat? atau ga mungkin saya hidup hemat secara saya punya tanggungan banyak, saya harus menyisakan jajanan untuk anak-anak, dan alasan lain-lain.
Alasan-alasan tersebut diatas mungkin bisa diterima dengan akal sehat tapi hal yang mencengangkan adalah ternyata justru gaya hidup kita tidak mencerminkan kalau kita sebenarnya kekurangan. Mengeluh gaji pas-pasan tapi tiap weekend shopping menenteng barang bawaan banyak, mengeluh kekurangan uang tapi punya smartphone iphone7 harga Rp 12 juta ,,wowwww,,punya jam rolex, pakian fashionable harga ratusan ribu.
Kenyataan ini tentunya sangat miris, bagaimana hidup hemat begitu susah untuk dijalankan.
Kemajuan teknologi dengan berbagai macam akses kemudahan untuk memenuhi keinginan kita rupanya merupakan faktor paling utama yang membuat kita dekat dengan gaya hidup boros, foya-foya, hura-hura, dll. Terkadang kita memaksakan kemampuan finansial kita untuk memenuhi keinginan kita hanya saja karena keinginan biar kelihatan fashionable. Ujung-ujungnya jangan kan belajar berhemat justru timbul masalah lain misalnya utang. Lebih parah lagi, akses untuk meminjamkan uang segitu mudahnya sehingga orang dengan gampang belanja pakai kartu kredit, terus akhir bulan didatangi debt collector. woosshhhhhhhh...:)
Yang paling canggih lagi sekarang bank-bank berbasis digital finance service dengan mudahnya menawarkan kredit tanpa ada jaminan atau dokumen jelimet yang dibutuhkan. Singkat cerita, orang lebih memihak pada budaya konsumptif tanpa ada suatu perhitungan ekonomis yang baik.
Oleh karenanya orang dengan muda untuk berhutang dengan tetangga, saudara, kerabat atau rentenir yang dengan mudah menawarkan uang tapi dengan bayaran atau cicilan yang mencekik pula.
Lalu bagaimana caranya untuk bisa keluar dari cara hidup yang konsumptif ini?
Konsep umumnya, ibarat petuah dari orang-orang dulu itu adalah pengendalian diri. Karena ada begitu banyak hal yang patut kita pertimbangkan dari sekadar hidup ala konsumerisme, setiap orang menginginkan sukses. Kesuksesan hanya tercapai dengan cara hidup yang benar termasuk di dalamnya berhemat dan menyisihkan uang untuk menabung.
Kata pengendalian diri memang susah-susah gampang. Hal ril yang bisa dilakukan untuk membina pengendalian diri yang baik yaitu membangun kebiasaan. Kalo kamu biasa boros maka bangun kebiasaan sebaliknya yaitu berhemat.
Hemat sendiri mulai dibangun dari hal-hal praktis yang bisa kamu lakukan sehari-hari:
1. Jangan buang uang recehan tapi kumpulkan dalam setahun bisa menjadi jutaan rupiah
jppn.com |
Rata-rata orang indonesia sedikit bermental sombong dan kurang menghargai yang namanya uang. Tidak percaya?
Coba kamu amati di pinggir jalan, rata-rata uang yang dikasih ke pengemis itu uang recehan. Si pengemis sendiri mengumpulkan uang recehan dan ketika ditampung dalam sebulan jumlahnya hampir jutaan.
Masih ga percaya juga?
Kalo teman-teman aktif nonton berita, sudah pernah ramai diberitakan seorang pengemis yang ditangkap sat pol PP dan mengantongi uang puluhan juta. Lebih parah lagi, di kampung asalnya pengemis itu memiliki rumah mewah.
Teman-teman perlu pikirkan untuk tidak sembarangan mengabaikan uang recehan.
2. Jangan lupa matikan keran air abis dipakai
jakartapiranti.com |
Hal ini mungkin sepeleh tapi kebiasaan lupa mematikan keran air setelah habis mencuci pakaian, mandi, cuci piring hampir pasti dilakukan semua orang. Secara nominal mungkin kebanyakan orang berpikir paling uang tagihan air per bulan itu-itu aja. Tapi kalau ditelisik lebih jauh, ternyata ada perbedaan yang lumayan signifikan juga pada tagihan air bulanan.
Disamping itu, dari sisi moralnya jika kita mau menghargai setetes air saja dan menganggapnya bernilai dan tidak dibuang cuma-cuma maka dalam hal yang besar mental atau budaya hemat kitapun akan terbentuk dengan kuat.
3. Hindari Utang untuk hal yang tidak produktif
ikhlaspasrah.com |
Utang tentunya bukan sebuah hal yang tabuh. Pada prinsipnya kita berutang berarti kita memiliki kewajiban untuk mengembalikan PLUS dengan bunganya.
Dalam hal bisnis berutang adalah hal yang normal sejauh itu digunakan untuk hal yang produktif untuk mengembangkan usaha, bisnis,dll. Tapi coba bayangkan anda meminjam uang Rp 10 juta dan habis untuk belanja Smartphone. Hal ini tentu sangat tidak produktif karena yang terjadi kita justru menambah beban finansial. Sebisa mungkin hindari utang yang tidak penting dari bank, teman atau keluarga kamu.
4. Hindari selera makan di restaurant MC Donald, KFC kalo warteg aja cukup
Makan di restaurant, di mc donald, kfc jika dilakukan tidak sering adalah hal yang wajar dan normal. Tapi kalo hampir 15 hari dalam sebulan menu favorite kamu adalah makanan resto tentu adalah pola hidup yang tidak hemat. Kalo warteg saja bisa ngapain doyan makan di resto.
Biaya yang dikeluarkan untuk makan di restaurant tentu sangat besar ketimbang makan di warteg, padang atau masakan sendiri. Belum lagi kalau kamu punya gebetan maka biayanya pasti double. Lebih baik uang jatah makan di luar atau di fastfood kamu sisihkan di tabungan/celengan, akhir bulan bisa disimpang di rekening tabungan teman-teman.
5. Pegang prinsip lebih besar tiang dari pada pasak
Pegang prinsip lebih besar tiang daripada pasak atau pendapatan lebih besar dari pengeluaran sangat penting. Jangan sampai karena besarnya pengeluaran kamu, bahkan gaji sebulan sudah abis sebelum tanggal 15. Ini gejala umum untuk karyawan mudah kantoran, biasanya abis gajian sering outing, ke bar, cafe, nonton tanpa disadari uang abis sebelum gajian.
Lebih parahnya lagi, untuk sisa 15 hari lagi, mesti ngutang hanya untuk makan, minum, ongkos dan kebutuhan mendadak lain.
6. Buat draft sederhana pengeluaran untuk gaji kamu
salah satu cara terbaik untuk berhemat adalah dengan membuat draft pengeluaran kamu selama sebulan. Dari total gaji yang kamu terima, bagikan menurut kategori pengeluaran untuk makan, rekreasii, transportasi dan yang paling utama sisakan untuk menabung. Pastikan selama bulan berjalan kamu mengikuti draft yang sudah kamu rancangkan di awal.
7. Hindari kebiasaan buruk merokok
sindonews.com |
Kebiasaan merokok di negara kita adalah hal yang lumrah. Tidak hanya orang tua cukup umur bahkan anak-anak dibawah umur pun ikut menjadi perokok aktif.
Untuk kaum pria yang masuk kategori pecandu rata-rata menghabiskan 2 sampe 3 bungkus perhari. Jika dinominalkan kurang lebih RP 50 ribu rupiah artinya dalam sebulan Rp 600 ribu dari penghasilan hanya untuk beli rokok.
Dengan berani keluar dari perilaku umum orang-orang yang adicted to cigarretes, teman-teman sudah bisa menyisihkan uang yang lumayan besar untuk kebutuhan yang lain atau ditabung.
Rata-rata perokok menyadari sisi kerugian finansial dan resiko terhadap kesehatan tapi ketergantungan menjadi hal yang sulit di hindari. Untuk teman-teman yang baru mulai merokok atau belum lebih baik memilih untuk tidak. Karena pengeluaran untuk rokok rupanya satu dari pengeluaran rutin terbesar kaum pria atau juga wanita yang perokok aktif.
8. Biasakan diri membawa bekal
Dengan kebiasaan membawa bekal tiap hari sudah mengurangi pengeluaran teman-teman Rp 20 ribu perhari secara rata-rata. Berarti kamu bisa menghemat Rp 500 ribu dalam sebulan untuk pengeluaran ini. Jika ditambah dengan uang yang disisihkan dari rokok, berarti kamu sudah menghemat kurang lebih Rp 1 jutaan sebulan. Membawa bekal ke kantor biasanya kegemaran ibu-ibu yang juga diikuti bapa-bapa. Kebiasaan ini salah satu cara hemat yang bisa dilakukan sehari-hari.
9. Investasi perhiasan seperti emas
kusuka.com |
Dengan jumlah pendapatan yang kamu terima dari sebulan misalnya dari hasil menghilangkan kebiasaan seperti makan di resto, merokok, dll maka uangnya bisa kamu gunakan untuk investasi beli perhiasan. Tapi jangan miss dulu, perhiasan itu bukan untuk pamer tapi investasi yang sewaktu-waktu kamu bisa jual lagi dengan harga lebih tinggi. Investasi perhiasan membuat uang teman-teman bertambah dan sekaligus dana antisipasi untuk hal yang bersifat mendadak.
10. Menerapkan pola hidup sederhana
Sederhana itu ternyata elegant. Sederhana bisa berarti dari cara berpakaian, pilihan menu makan harian, aksesoris, dll. Yang paling paralel dengan sederhana untuk anak muda biasanya soal fashion. Kebanyakan orang cendrung berlomba beli pakaian mahal di pusat perbelanjaan hanya untuk sebuah pengakuan sosial semata.
Ternyata berpakaian sederhana tapi rapih lebih elegant daripada fashionable dengan biaya relatif tinggi. Daripada teman-teman beli satu baju di plaza HI dengan harga 2 juta misalnya mending teman-teman beli di pasar senen atau PGC cililitan hanya dengan 2 ratus ribu sudah dapat membeli 2 pieces pakaian.
11. Rencanakan belanja bulanan dengan bijak dan terukur
Biasanya awal bulan pusat perbelanjaan, minimarket penuh oleh pembeli. Jika lebih cermat ternyata barang yang di jual di supermarket sama jenisnya dengan barang yang dijual di pasar raya/ pasar rakyat. Tapi justru harga di pusat perbelanjaan lebih mahal karena plus pajak, pelayanan dan kenyamanan pembeli.
Jika tujuan kita hanya untuk beli barang, ga ada salahnya kita lebih memilih ke pasar malam misalnya daripada ke mall.
Selain itu akan lebih bijak lagi, jika kita sudah menyusun rencana belanja sebelum pergi dan menghindari membawa uang lebih. Karena kalo uang lebih biasanya tergoda untuk terus belanja.
12. Membeli barang berdasarkan nilai manfaatnya
Kadang orang susah membedahkan keinginan dan kebutuhan. Sebagaian besar orang mendapatkan barang misalnya gadget hanya berdasarkan keinginan. Contoh memilih handphone biasa dan smartphone. Kalo hanya untuk nelpon maka lebih tepat memilih handphone biasa daripada smartphone yang memerlukan biaya jutaan rupiah, tapi terkadang orang cendrungnya ke smartphone semata-mata karena ingin ikut trend gadget, atau bisa bersaing dengan yang lain.
13. Jaga Kesehatan karena biaya rumah sakit mahal
Orang bijak mengatakan adalah harta yang tidak ada taranya adalah kesehatan. Seberapa besarpun uang yang kamu kumpulkan ketika kamu jatuh sakit, uangnya langsung habis. Untuk lebih realistis, rumah sakit biayanya mahal. Karena itu, teman-teman penting jaga
Comments
Post a Comment